Selasa, Februari 27, 2018

Oh dasterku (bagian 2)

Lupa.... Penyakit manusia ya itu... Ternyata aku masih punya PR terkait ceritaku sebelumnya tentabg daster. Tahu ga kenapa aku bikin bersambung? Ini karena aku sedih banget. Karena entah itu masalah jaringan, tulisan panjangku mengulas tentang ini tiba-tiba raib, pas aku mau posting. Hufff... Jadinya pas mau di ceritain lagi, ga seasyik bahasaku sebelumnya. Jadinya aku buat bersambung, takutnya hilang lagi tulisanku.

Okey cerita dulu ya awal mula ingin posting ttg daster (penting ga penting yang penting cerita, yes)
jadi, suatu waktu pas buka FB, nemulah di wall tentang komunitas atau mungkin lebih ke jajak pendapat seh dari mamah-mamah muda tentang pro kontra pemakaian daster. Sebenarnya sah-sah saja semua orang bisa memilih baju apa yang akan dia pakai, cm ketika ini sudah jadi bahan diskusi di FB, kan si aku jadi bertanya, sebenarnya kenapa seh kalau kita pakai daster di rumah? 
Aku coba baca sekilas pendapat mamah-mamah yang non/anti daster di rumah itu, mereka kebanyakan sudah membuang/mengganti pakaian daster nya dan menggunakan pakaian yang "lebih menarik" di rumah. Bertebaranlah link-link OL shop mana yang menjual pakaian yang nyaman buat di rumah dan yang "lebih menarik" itu. Salah satunya saya coba klik. Dan hasilnya... Bajunya mahal-mahal ya ternyata... Hihi... Dan belum tentu pantas aku pakai. 
Jadi, ketika membaca postingan itu,pada awalnya aku tertarik dan cenderung mau bergabung dengan emak-emak anti daster di rumah, tetapi bagaimana nasib baju dasterku? Dikasi orang? Bisa seh... Sebanyak itu?hmmm... Mikir lagi. 
Lalu, anggaran buat mengganti dasterku berapa ya? Apa tidak menjadi pemborosan? 
Hmm... Mikir lagi..
Pada intinya, kembali ke masing-masing orang ya, mau pilih yang mana.
Yang pasti, ibu-ibu berdaster pun bisa tetap tampil menarik di rumah, tinggal kitanya yang kreatif kan. Juga, bagi ibu2 yang mau tidak berdasterpun itu baik. Karena itu mungkin sesuai dengannya dan keluarganya.
Demikian. Ini cuma pendapat pribadi ya... Selesai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar