Ada banyak hal baru yang kami(aku dan suamiku) temui ketika anakku bukan lagi anak TK. SD sama sekali berbeda dengan TK, namun, anak kelas 1 ini merupakan peralihan, dimana sebagian dirinya masih merupakan bagian dari anak TK yang inginnya belajar itu ya bermain, tidak ada ujian, hanya berisi hasta karya dan maenan perosotan. Sehingga tidak aneh anakku masih suka bilang, aku pengen maen ke TK lagi deh Mah, anterin Dede sekolah,. ^^
Yup, inilah tantangan kami. Selain dari hal diatas, sebenarnya anakku sudah mengalami banyak perkembangan. Pribadi yang mulai terbuka, berani tampil sudah mulai ia tunjukkan. Suaranya sudah keluar lah didepan gurunya. Dari sisi penangkapan dia dalam memahami materi juga cukup baik. Alhamdulillah, semoga seterusnya ya Kak... dan bisa ditingkatkan.
Hal menarik lainnya adalah, ketika saya merasa kaget dengan pelajaran matematika di buku paketnya itu ada materi tentang deret bilangan. Bahasa dalam bukunya adalah loncat berapa,... Kaget karena menurut saya ini pelajaran yang sudah cukup rumit untuk anak kelas 1, dalam bayangannku hanya penambahan dan pengurangan saja, namun sudah diajarkan logika deret bilangan. Wow lah pokoknya. Masalah muncul ketika untuk anakku, penjelasan verbal gurunya ternyata kurang dia fahami. setiap ketemu soal itu, pasti dia bingung,. Misal ada soal : lengkapi susunan angka sebagai berikut : 1,3,5,....,.... ketika saya jelaskan melalui lisan, ternyata itu tak membuat dia faham, dia mengira kalau mengerjakan susunan angka itu seperti penambahan saja, loncat berapa kali dari 1 ke 3 itu dia memahaminya adalah 4 (1+3).
Sempat bingung beberapa hari, aku dan suamiku belum menemukan cara yang tepat untuk menjelaskannya. sampai akhirnya aku coba menuliskan deretan angka dari 1-10 atau sesuai kebutuhan soal seperti membuat angka dalam penggaris. Alhamdulillah dengan metode ini anakku faham. Senangnya...
What's next?
Pastinya lebih sulit ya... Semangat !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar