Selasa, Juli 31, 2018

Menjemput Jodoh 2



Bismillah

Entah kenapa, pengen membahas tentang JODOH lagi..
teringat akan jodohku, jadi pengen cerita tentang jodoh lagi.

suatu hari, aku berdiskusi dengan suami. "Yang, kalau kamu gak milih ST*N waktu itu, dan memilih IT*, mungkin kita gak akan berjodoh?"candaku .
"siapa bilang? bagaimanapun caranya, kalau kita memang jodoh pasti Allah punya cara. "jawab suami. makjleb..

Memang ya, setiap kita sudah punya jodohnya masing-masing tinggal bagaimana kita menjemputnya, apakah dengan cara yang Halal atau yang Haram?

Flashback.
aku dan suami satu kampus di Cimahi 2005, tapi tidak satu kelas. pendidikan D1 membuat kami hanya belajar selama 1 tahun di kampus (Balai Diklat tepatnya). praktis, aku sama suami hanya bertemu selama 1 tahun, itupun hanya beberapa waktu aja, soalnya jadwal kita kan ga mesti sama setiap harinya. ketika takdir Allah mempertemukan kami di pelaminan, rasanya kami harus mengingat-ingat momen apa ya yang bisa kita kenang bersama? hehe....
setelah lulus, kami tidak pernah melakukan kontak sama sekali. berpetualanglah aku dan dia sendiri-sendiri, dalam list kemungkinan menjadi jodohku pun tak pernah muncul nama dia. sampai akhirnya aku lulus kuliah (lagi) dan balik ke kantor, terus ditugaskan ke Cibinong, disitulah awal mula kami berkomunikasi lagi dan mengucap ijab kabul 3 bulan kemudian.

Begitulah skenario Allah.
Setiap pasangan pasti berbeda-beda ceritanya, dan semua pasti atas izin Allah.
So, bagi yang belum mendapat jodoh, semangat menjemput jodoh ya... ^^